Munculnya bercak flek cokelat ketika tidak sedang haid kerap membuat seseorang panik. Bercak cokelat ini kemudian menimbulkan pertanyaan apakah ini merupakan hal yang normal, tanda kehamilan, atau gejala suatu penyakit serius. Untuk mengetahui penyebabnya, simak ulasan berikut:

Penyebab muncul flek cokelat di luar masa menstruasi

Jika Anda mengalaminya saat menstruasi, bercak cokelat umumnya penanda bahwa periode menstruasi akan segera berakhir sehingga Anda tak perlu khawatir. Namun jika bercak cokelat muncul di luar masa menstruasi, kondisi ini bisa menjadi tanda kehamilan atau disebabkan karena kondisi kesehatan tertentu. beberapa penyebab munculnya flek cokelat di luar siklus menstruasi di antaranya:

1. Gejala Pre Menstrual Syndrome (PMS)

Flek cokelat dapat muncul sebagai gejala PMS yang menandakan Anda akan mengalami menstruasi dalam waktu dekat. Umumnya tak lama setelah beberapa jam flek keluar, siklus menstruasi Anda akan dimulai. Agar Anda tidak panik, tandai kapan flek cokelat mulai keluar dan cocokkan dengan periode menstruasi Anda.

2. Pemasangan alat kontrasepsi

Flek cokelat juga dapat muncul akibat pemasangan alat kontrasepsi seperti KB spiral (IUD). Pergeseran KB spiral juga dapat menyebabkan perdarahan sehingga mengeluarkan flek cokelat. Hal ini termasuk kondisi normal dan umumnya hanya berlangsung sesaat.

3. Tanda kehamilan

Flek cokelat yang muncul sebelum masa menstruasi Anda bisa menjadi tanda kehamilan yang disebut perdarahan implantasi. Flek ini biasanya muncul ketika proses pembuahan sel telur berhasil. Warna yang tampak bervariasi, antara merah muda atau cokelat. Namun, kondisi ini tidak selalu dialami oleh perempuan hamil.

Untuk menandainya, perdarahan implantasi umumnya terjadi 1-2 minggu setelah sel telur dibuahi. Jika flek muncul pada periode tersebut setelah Anda berhubungan seks, bisa jadi bercak ini adalah tanda kehamilan.

4. Keguguran

Munculnya flek cokelat bisa menjadi penyebab kekhawatiran setiap ibu hamil. Bercak ini bisa menjadi salah satu tanda keguguran di mana kehamilan tidak mengalami perkembangan. Ketika janin tidak berkembang, Anda mungkin mendapati flek cokelat, perdarahan, hingga keluarnya gumpalan darah.

Umumnya kondisi ini disertai gejala lainnya seperti nyeri seperti kram PMS dan sakit punggung. Jika Anda mengalami kemunculan bercak cokelat saat hamil, maka sebaiknya segera periksakan kesehatan janin Anda ke dokter.

5. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah kondisi dimana tubuh memiliki lebih banyak hormon laki-laki pada wanita. Wanita dengan PCOS umumnya memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur sehingga sering menyebabkan munculnya flek cokelat di antara waktu menstruasi. Beberapa gejala PCOS di antaranya tumbuh rambut di wajah dan dada, kelebihan berat badan, nyeri pinggul dan menstruasi cenderung lama.

6. Infeksi Radang Panggul (PID)

Pelvic inflammatory disease (PID) atau infeksi radang panggul adalah infeksi pada organ reproduksi wanita seperti pada rahim, leher rahim, indung telur, dan tuba fallopi. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri yang ditularkan saat melakukan hubungan seksual. Beberapa gejala PID di antaranya muncul flek yang sedikit berbau, nyeri saat berhubungan seks, keputihan tidak normal, dan nyeri panggul yang disertai demam.

Beberapa kondisi yang menyebabkan munculnya flek cokelat umumnya bukan gejala serius dan dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Namun, jika flek terus muncul selama beberapa hari, berbau tidak sedap, disertai rasa sakit atau kram perut dan gatal di area vagina maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!